Monday, December 3, 2012



De Quervain’s syndrome dinamakan sesuai dengan nama orang yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini yaitu Fritz de Quervain (1868-1940), seorang ahli bedah Swiss yang lahir pada tanggal 4 Mei 1868 dan meninggal pada tahun 1940 akibat penyakit pankreatitis akut yang dideritanya. Penyakit ini dideskripsikan untuk yang pertama kalinya oleh Fritz de Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang kita kenal sebagai tenovaginitis yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot ekstensor dan tendon sheath dari otot ekstensor polisis brevis dan otot abduktor polisis longus. Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama) hingga kemudian penyakit ini dikenal dengan nama de Quervain’s tenosynovitis.
De Quervain’s syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. De Quervain’s syndrome atau tenosinovitis stenosans ini merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering juga ditemukan penebalan tendon. Lokasi de Quervain’s syndrome ini adalah pada kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB).

 

Sampai saat ini penyebab terjadinya sindroma de Quervain masih belum diketahui (idiopatik). Beberapa ahli berpendapat, walaupun tenosynovitis dikenal sebagai kondisi peradangan, yang terjadi pada de Quervain sebenarnya adalah proses degeneratif pada tenosynovium yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan gerakan repetitif dari ibu jari pada orang-orang yang melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas-aktivitas dengan genggaman kuat dan berulang. Etiologi De Quervain Syndrome antara lain:
1.             Penggunaan sendi yang berlebihan atau overuse ( terutama pada ibu jari )
          Gangguan ini biasanya terjadi setelah menggunakan pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari, saat menggenggam atau melakukan apapun dengan pergelangan tangan.
2.             Luka langsung pada pergelangan tangan atau tendon
          Bekas luka menimbulkan bekas yang dapat membatasi pergerakan tendon.
3.             Penyakit reumatoid arthritis
          Penyakit reumatoid arthritis juga merupakan penyebab dari de quervain syndrome karena banyak pekerjaan yag melibatkan banyak pergerakan tangan seperti misalnya tukang kayu, pekerja kantoran, dan pemain alat musik.
4.             Posisi pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa
          Posisi pergelangan tangan dan tangan yang tidak biasa seperti pada orang tua baru yang menggendong anaknya juga dapat memicu kondisi ini. (Iam Rohmat, 2009).


  Tanda dan Gejala

1. Sakit pada sisi ibu jari pergelangan tangan.

2. Nyeri dan pembengkakan di dasar ibu jari.

3. Terdapat benjolan yang terasa berisi cairan di tempat pembengkakan tersebut.

4. Sulit untuk menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat anda menggenggam tangan.

5. Sensasi rasa seperti lengket atau tersendat di ibu jari saat ingin digerakkan.

6. Suara seperti gesekan saat tendon ibu jari digerakkan ke depan dan ke belakang tempat yang terjadi inflamasi tersebut. 
    7. Nyeri dapat muncul tiba-tiba dan dapat bertambah dengan seiring berjalannya waktu

 


No comments:

Post a Comment

Please Remember to Comment Here, Thank You