De Quervain’s
syndrome dinamakan sesuai dengan nama orang yang pertama kali mendeskripsikan
penyakit ini yaitu Fritz de Quervain (1868-1940), seorang ahli bedah Swiss yang
lahir pada tanggal 4 Mei 1868 dan meninggal pada tahun 1940 akibat penyakit
pankreatitis akut yang dideritanya. Penyakit ini dideskripsikan untuk yang
pertama kalinya oleh Fritz de Quervain pada tahun 1895. Awalnya, Fritz de
Quervain mendeskripsikan penyakit ini dengan apa yang kita kenal sebagai
tenovaginitis yaitu proliferasi jaringan fibrosa retinakulum otot-otot
ekstensor dan tendon sheath dari otot ekstensor polisis brevis dan otot
abduktor polisis longus. Beberapa tahun kemudian, terjadi stenosis
tenosynovitis dari kedua tendon tersebut (kompartemen dorsal pertama) hingga
kemudian penyakit ini dikenal dengan nama de Quervain’s tenosynovitis.
De Quervain’s
syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat
inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor polisis longus dan ekstensor
polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada kedua tendon tersebut. De Quervain’s syndrome atau tenosinovitis
stenosans ini merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung
tendon. Sering juga ditemukan penebalan tendon. Lokasi de Quervain’s syndrome ini
adalah pada kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan. Kompartemen
dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk di dalamnya adalah tendon otot
abduktor polisis longus (APL) dan tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB).
Sampai saat ini
penyebab terjadinya sindroma de Quervain masih belum diketahui (idiopatik).
Beberapa ahli berpendapat, walaupun tenosynovitis dikenal sebagai kondisi
peradangan, yang terjadi pada de Quervain sebenarnya adalah proses degeneratif
pada tenosynovium yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan dan gerakan
repetitif dari ibu jari pada orang-orang yang melakukan pekerjaan yang
memerlukan aktivitas-aktivitas dengan genggaman kuat dan berulang. Etiologi De
Quervain Syndrome antara lain:
1.
Penggunaan sendi yang berlebihan atau
overuse ( terutama pada ibu jari )
Gangguan ini biasanya terjadi setelah
menggunakan pergelangan tangan berulang-ulang. Gejala utama adalah rasa nyeri
pada samping ibu jari pada pergelangan tangan dan dasar ibu jari, saat
menggenggam atau melakukan apapun dengan pergelangan tangan.
2.
Luka langsung pada pergelangan tangan
atau tendon
Bekas luka menimbulkan bekas yang dapat membatasi
pergerakan tendon.
3.
Penyakit reumatoid arthritis
Penyakit reumatoid arthritis juga
merupakan penyebab dari de quervain syndrome karena banyak pekerjaan yag
melibatkan banyak pergerakan tangan seperti misalnya tukang kayu, pekerja
kantoran, dan pemain alat musik.
4.
Posisi pergelangan tangan dan tangan yang
tidak biasa
Posisi pergelangan tangan dan tangan
yang tidak biasa seperti pada orang tua baru yang menggendong anaknya juga
dapat memicu kondisi ini. (Iam Rohmat, 2009).
Tanda dan Gejala
1. Sakit pada sisi ibu jari pergelangan tangan.
2. Nyeri dan pembengkakan di dasar ibu jari.
3. Terdapat benjolan yang terasa berisi cairan di tempat pembengkakan tersebut.
4. Sulit untuk menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat anda menggenggam tangan.
5. Sensasi rasa seperti lengket atau tersendat di ibu jari saat ingin digerakkan.
6. Suara seperti gesekan saat tendon ibu jari digerakkan ke depan dan ke belakang tempat yang terjadi inflamasi tersebut.
1. Sakit pada sisi ibu jari pergelangan tangan.
2. Nyeri dan pembengkakan di dasar ibu jari.
3. Terdapat benjolan yang terasa berisi cairan di tempat pembengkakan tersebut.
4. Sulit untuk menggerakkan ibu jari dan pergelangan tangan saat anda menggenggam tangan.
5. Sensasi rasa seperti lengket atau tersendat di ibu jari saat ingin digerakkan.
6. Suara seperti gesekan saat tendon ibu jari digerakkan ke depan dan ke belakang tempat yang terjadi inflamasi tersebut.
7. Nyeri dapat muncul tiba-tiba dan dapat bertambah dengan seiring berjalannya waktu